JAKARTA, arikamedia.id – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyindir pemerintah daerah (pemda) yang kerap mengendapkan dana dari pemerintah pusat di bank.
Pasalnya, hal ini menyebabkan dana daerah menjadi menggunung di perbankan karena tidak segera digunakan dan membuat program pembangunan daerah tidak terealisasi.
“Daerahnya dikasih transfer terus transfernya berhenti di bank.They don’t spend. Sehingga memunculkan ada elemen ngerem dari sisi kemampuan fiskal untuk countering siklus dari perekonomian,” ujarnya saat acara Seminar Internasional Desentralisasi Fiskal 2024 di kantornya, Jakarta, Selasa (23/09/2024), dilansir Kompas.com.
Dia mencontohkan, saat pandemi Covid-19 pemerintah pusat menggunakan sepertiga APBN untuk dana transfer daerah ke pemda pemda. Hal ini bertujuan menstimulus perekonomian daerah yang kala itu terdampak pandemi agar dapat bergairah kembali.
Meski demikian, oleh pemda kucuran dana transfer daerah dari pusat ini justru diendapkan di bank sehingga tujuan untuk menstimulus perekonomian daerah itu tidak tercapai.
“Mereka menjadi semacam pengerem efektivitas dari counter cyclical fiskalnya menjadi menurun karena waktu pemerintah pusat mencoba ekspansif dengan belanja dan untuk meningkatkan growth penciptaan kesempatan kerja, daerahnya dikasih transfer terus transfernya berhenti di bank,” ungkapnya.