3. Putaran negosiasi terakhir tak berakhir baik
Putaran negosiasi terbaru berakhir bulan lalu ketika AS dan Israel menarik tim negosiasi mereka dari Qatar. Pemerintahan Presiden Donald Trump mengatakan bahwa Hamas tidak bertindak dengan itikad baik. Hamas bahkan ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Washington dan banyak pemerintah lainnya.
Netanyahu menanggapi kegagalan perundingan pada Juli dengan mengizinkan kemajuan menuju Kota Gaza, menyebutnya sebagai pilihan terbaik untuk membebaskan para sandera sekaligus menjaga keamanan jangka panjang negaranya. Rencana tersebut dikecam oleh banyak pemerintah asing dan mendapat tentangan luas di Israel, di mana ratusan ribu orang berdemonstrasi pada hari Minggu.
Duta Besar AS Mike Huckabee mengatakan, negosiasi tampaknya telah dimulai kembali. “Mungkin karena Hamas mendengar bahwa Israel bertekad untuk bertindak sangat keras,” kata dia.
Huckabee menegaskan kembali posisi AS sejalan dengan Israel, bahwa Hamas tidak memiliki masa depan di Gaza dan harus dibubarkan sebagai entitas bersenjata yang memerintah.
“Saya tidak tahu apa motivasi mereka, selain mungkin untuk menunda. Tetapi kita hanya harus tetap fokus,” kata Huckabee, merujuk pada Hamas.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz mengatakan, “Hamas bersedia membahas kesepakatan pembebasan sandera hanya karena mereka khawatir bahwa kami serius berniat menduduki Kota Gaza.”