JAKARTA, arikamedia.id – Hamas menyetujui kesepakatan yang diusulkan Qatar dan Mesir untuk menghentikan perang dengan Israel di Gaza. Persetujuan Hamas memicu optimisme akan terobosan yang ditunggu-tunggu dalam negosiasi tersebut akan segera tercapai, demikian diberitakan IDN Times.
Proposal tersebut akan memungkinkan Hamas membebaskan separuh sandera yang masih ditahannya dari serangan Oktober 2023 terhadap Israel yang memicu konflik tersebut.
Kesepakatan tersebut hampir sejalan dengan kesepakatan yang diajukan oleh Utusan Khusus AS Steve Witkoff pada Mei. Belum jelas apakah Israel telah menerima proposal dari Qatar dan Mesir, mediator utama, atau apakah pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu akan menyetujui persyaratan tersebut atau kesepakatan bertahap.
1. Melewati sejumlah kesepakatan yang gagal

Perundingan untuk mengakhiri pertempuran hampir dua tahun yang telah menghancurkan Gaza telah sering gagal di masa lalu, seringkali dengan satu pihak atau pihak lain mengatakan mereka menyetujui versi kesepakatan gencatan senjata yang berbeda.
Israel telah berulang kali mengatakan Hamas harus melucuti senjata dan mengembalikan semua sandera yang tersisa agar perang berakhir, sementara Hamas sebelumnya bersikeras agar Israel menarik diri sepenuhnya dari wilayah yang dilanda perang tersebut.