bulan Desember, ia didakwa lagi. Kali ini atas 16 dakwaan baru yang mencakup intimidasi saksi dan konspirasi untuk mengintimidasi saksi.
Jaksa menduga Tn. Kearny dan Nn. Read berkomunikasi dan dia berbagi informasi dari kasus yang belum dipublikasikan.
Hakim Cannone, yang mengawasi kasus tersebut, memutuskan bahwa Tn. Kearny harus meninggalkan ruang sidang ketika saksi tertentu memberikan kesaksian karena tuduhan intimidasi saksi yang diajukan terhadapnya. (**) Gambar Getty.
“Demokrasi itu memang selalu berisik, kalau enggak berisik namanya sistem otoriter,” pungkasnya. (***) Post Views: 20 Baca Juga Komponen Lapisan Masyarakat Harus…
Sementara itu, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Udayana menolak adanya perjanjian kerja sama antara kampusnya dan TNI AD Kodam IX/Udayana ini. Ketua BEM Udayana…
Pada 2004, Simon kembali ke klub yang telah membesarkan namanya, Ajax, dan menjadi direktur teknik di tim junior. Bekerja sekitar lima tahun,…
Hasby Yusuf, anggota DPD RI mengungkapkan, meski kondisi neraca perdagangan Maluku Utara tergolong baik, namun berbagai persoalan ekonomi masih banyak terjadi. Persoalan…
Titi Anggraini, pakar hukum tata negara dan aktivis demokrasi dari Universitas Indonesia, sudah beberapa kali mengkritik penyelenggaraan pemilu dan demokrasi di Indonesia….
