Gus Ipul menjelaskan bahwa Kemensos berkomitmen memberikan rekomendasi keluarga tidak mampu yang belum mendapatkan pekerjaan untuk terlibat dalam dapur-dapur program MBG. Selain itu, produk UMKM milik keluarga penerima manfaat (KPM) juga akan diberdayakan.
“Sekitar 80% anggaran dialokasikan untuk pembelian bahan baku dari UMKM, sehingga program ini benar-benar strategis karena menciptakan optimisme, terutama di daerah-daerah pelaksanaan MBG,” jelas Gus Ipul.
Sebagai bagian dari tugas dan fungsi Kemensos, program permakanan lainnya juga terus dijalankan, seperti Program makan bergizi untuk Lansia Terlantar dan Penyandang Disabilitas. Melalui lebih dari 2.000 kelompok masyarakat (pokmas), program ini dijalankan Kemensos dengan melayani kebutuhan makan dua kali sehari.
“Meskipun skalanya lebih kecil, program ini dekat dengan masyarakat, juga menumbuhkan ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja, dan mempererat solidaritas sosial,” ungkap Gus Ipul. ** (Sumber : akun resmi Kemensos RI)