Kementerian pun akan membentuk tim penghubung lintas deputi untuk menindaklanjuti rencana aksi dalam waktu dekat. Proses desk teknis akan dilaksanakan dalam beberapa minggu ke depan untuk mempersiapkan kerangka kerja konkret dan percepatan izin.
Gubernur SDK menegaskan bahwa Pemprov Sulbar tidak ingin berhenti pada perencanaan, tapi akan langsung bekerja melalui skema kolaboratif pusat-daerah.
“Kami sadar daerah tak bisa jalan sendiri. Tapi kami tidak datang hanya minta, kami datang dengan kesiapan dan niat kerja bersama. Potensi kami besar, dan masyarakat kami harus segera merasakan manfaatnya,” kata SDK di hadapan Menteri dan jajaran.
Adapun lima potensi strategis yang dipresentasikan Gubernur SDK:
1. Mineral dan Batubara, termasuk logam tanah jarang yang potensial dan sudah masuk radar ESPN.
2. Kelautan, dengan potensi produksi ikan mencapai 2,2 juta ton per tahun, sementara tangkapan aktual baru 64 ribu ton.
3. Carbon Capture dan Skema Carbon Credit, sesuai arah pembangunan rendah emisi.
4. Hilirisasi dan industrialisasi kakao, menjadikan Sulbar tidak lagi sekadar penghasil bahan mentah.
5. Energi baru terbarukan, khususnya PLTA dengan potensi hingga 500 MW, mendukung kawasan industri masa depan.