Menurutnya, Gereja Imanuel harus menjadi mercusuar terang di tengah kegelapan, ia harus menjadi ruang pengharapan di tengah masyarakat yang haus akan kebenaran dan keadilan,
“Gereja harus menjadi tempat pelayanan yang inklusif, terbuka bagi siapa saja yang membutuhkan kasih Kristus, tidak memandang latar belakang, status sosial, jabatan, golongan atau suku bangsa,” terangnya.
Katanya, Pemerintah Provinsi Maluku akan terus memberikan dukungan terhadap pembangunan kehidupan keagamaan di daerah ini.
Pembangunan Rohani lanjutnya adalah fondasi utama dari pembangunan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan.
Lebih lanjut dia mengajak untuk merawat Gedung Gereja ini dengan penuh tanggung jawab. Isi gedung ini dengan pujian dan penyembahan, dengan pendidikan iman yang membebaskan, dengan pelayanan yang menyejukkan, dan dengan semangat misi yang menjangkau semua umat-Nya.
Peresmian diawali dengan pembacaan dan penandatanganan Berita Acara Penyerahan Gedung Gereja Imanuel, dilanjutkan dengan penandatanganan Prasasti oleh Ketua Majelis Pekerja Harian (MPH) Sinode GPM Pdt. E. Maspaitella dan Gubernur Maluku yang diwakili oleh Kadis Kominfo Provinsi Maluku, sekaligus Pembukaan Selubung Papan Nama Gedung Gereja Efrata, pengguntingan pita oleh Pdt. Dessy Maspaitella, serta diakhiri dengan penyerahan Kunci dan pembukaan pintu Gedung Gereja.