Lebih prihatin lagi, Venty mengajukan kenaikan gaji manager di tengah kondisi perusahaan yang kurang baik, saat pegawai menanyakan mengapa tidak memperhatikan kenaikan gaji berkala pegawai lama dan natural seiring kenaikan bahan pokok setiap tahunnya.
Hal itu selalu dijawab olehnya bahwa kondisi perusahaan belum memungkinkan, namun secara diam-diam para manager mengalami kenaikan gaji yang signifikan serta para manager juga menikmati fasilitas yakni uang transport.
Jantje Kastanya karyawan Perumda Panca Karya akui, dari pendapatan berkurang yang masuk ke perusahaan ini, kita punya semua-semua gaji terlambat, uang makan tidak dberikan lagi, jamsostek ada pegawai yang minta rerisgn tapi pengurusan jamsostek ke BPJS tidak bisa.
Dikatakan, terakhir dibayar data dari BPJS Desember 2022, sejak itu tahun 2023 – 2024 tidak ada lagi pembayaran BPJS, pegawai 2 korban.
“Nasibnya sama dengan saya masuk tahun 2025. Karyawan di Panca Karya, Gaji tidak dapat, uang makan tidak dapat akhirnya karyawan tidak semangat kerja. Tiba-tiba mau ambil gaji pak Rusdy suruh menghadap beliau tapi hasilnya mereka minta mengundurkan diri. Padahal mereka pegawai zaman tahun 2014 ada kerjasama dengan BRI mereka punya pinjaman BRI setelah resaign langsung dipotong. Setelah dipotong Kantor tidak menyetor ke BRI kantor malah cicil, akibatnya mereka mau ambil kredit lagi sudah tidak bisa padahal kantor sudah potong langsung dari pesangon para pegawai tersebut,” ujarnya mencontohkan situasi yang terjadi pada saat ini dengan Perumda.