Suara Ojol Bogor
Rencana Kementerian Perhubungan menaikkan tarif ojek online (ojol) sebesar 15 persen didukung oleh pengemudi (driver) ojol di Bogor. Arif (33), pengemudi ojol asal Bojonggede, mendukung tarif ojol dinaikkan jika berdampak pada kesejahteraan driver. “Bagus sih sebenarnya rencana itu kalau dampaknya sampai ke driver. Kalau tarif naik tetapi tidak berdampak ke penghasilan driver, sama saja bohong,” kata Arif di Cibinong, Selasa (2/7/2025).
Menurutnya, tarif ojol sekarang memang masih kurang menguntungkan buat driver. “Tarif saat ini kurang mendukung peningkatan kesejahteraan driver. Apalagi ada persaingan antara aplikator untuk menarik kustomer melalui promo,” ucapnya. Arif mengungkapkan pihaknya belum mendapat informasi dan sosialisasi terkait kenaikan tarif ojol ini.
“Kami belum dapat info dari aplikator. Teman-teman di group WhatsApp juga tidak membicarakan hal ini. Biasanya kalau sudah ramai di media, baru kita diskusikan,” ucapnya.
Sementara Erick (35), pengemudi ojol asal Cibinong, mengaku tidak setuju jika tarif ojol dinaikan.
“Kenaikan itu tidak usahlah karena nanti pengguna ojol berkurang. Seharusnya yang harus dibasmi itu potongan yang tidak jelas,” tuturnya.
Pria yang kerap mangkal di depan Cibinong City Mall (CCM) ini mengungkapkan kenaikan tarif itu bukan untuk kepentingan driver tapi buat aplikator.