Ketua Panitia Festival Ela-Ela, Ismad Daud mengatakan Festival Malam Ela-ela melaksanakan dua jenis kegiatan diantaranya lomba pawai obor serta lomba desa dan kelurahan yang dikhususkan di Kecamatan Oba Utara, yang meliputi 13 desa/kelurahan yang nantinya akan dinilai langsung oleh tim penilai namun semua tergantung dari partisipasi kelurahan atau desa tersebut.
Mengawali sambutannya, Wakil Gubernur Malut mengajak seluruh masyarakat untuk senantiasa istiqomah demi meraih derajat ketaqwaan di bulan Suci ini.
“Mari kita semua untuk senantiasa menjaga keitiqomahan ibadah kita semua untuk meningkatkan derajat ketaqwaan,” ucap Sarbin.
Ia pun menjelaskan, esensi dari Festival Ela-Ela adalah menggapai kemuliaan serta keberkahan malam Lailatul Qadar.
“Jaman dahulu, pada festival ela-ela saya membakar batang pisang sebagai obor dan damar,” kenang Wagub.
“Ela-ela merupakan akulturasi budaya lokal dan nilai keagamaan yang perlu dilestarikan,” harapnya.
Sebagai informasi Festival Ela-Ela Sofifi di ikuti oleh 700 peserta yang terbagi dalam 30 kelompok dari berbagai elemen masyarakat seperti majelis taklim, karang taruna, muslimat NU, siswa SD/SMP/SMA di Tidore Kepulauan serta ikatan pemuda, adanya marching band menambah kemeriahan semarak festival ini.