Ely Toisutta tidak hanya berkiprah dalam satu ranah. Perjuangannya melintasi berbagai sektor pendidikan, sosial, dan bahkan politik. Ia menyadari bahwa perubahan harus lahir dari berbagai lini, dan untuk itu ia hadir, bekerja, serta menjadi teladan.
Lebih dari itu, ia menjadikan dirinya cermin bagi generasi muda, khususnya perempuan, bahwa keberhasilan tidak datang dari kemudahan, melainkan dari ketekunan dan keberanian mengambil sikap.
Sebagai seorang fungsionaris di Badan Riset Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kota Ambon, saya memandang sosok Ely Toisutta sebagai inspirasi yang relevan dan nyata.
Dalam dunia akademik dan pergerakan, kita membutuhkan figur-figur yang membumi dan memiliki visi kebangsaan serta keberpihakan kepada masyarakat.
Ely Toisutta adalah personifikasi dari cita-cita itu. Ia tidak hanya bermimpi, tetapi mewujudkannya. Tidak hanya berbicara, tetapi bekerja. Tidak hanya hadir, tetapi mengubah keadaan.
Hari ini, ketika banyak perempuan masih bergulat dengan keterbatasan dan ketidaksetaraan, nama Ely Toisutta menjadi obor yang menyala.
Ia menyampaikan pesan yang kuat bahwa perempuan harus tumbuh dalam situasi apa pun. Tidak menunggu situasi menjadi ramah, tetapi justru hadir untuk menjadikan situasi itu ramah bagi semua.