“Wujudkan empat prinsip kerja yang ia sebut sebagai 4 A, kerja ikhlas, kerja cerdas, kerja keras, dan kerja tuntas. Empat kartu AS ini tidak hanya mudah diucapkan, tetapi juga gampang dilaksanakan. Hanya perlu konsistensi yang tinggi untuk menerapkannya,” jelas mantan jurnalis di era 80-an di grup Jawa Pos.
Aqua menutup sesi dengan sebuah pernyataan yang menggugah semangat. “Saat kita bergerak sendiri, kita hanya setitik cahaya. Namun saat kita bersatu, kita adalah cahaya yang menerangi dunia,” tuturnya.
Pesan ini menjadi penutup yang kuat, mengingatkan semua peserta bahwa kolaborasi dan solidaritas adalah kunci untuk menciptakan perubahan yang berarti dalam dunia jurnalistik.
Sementara itu ratusan jurnalis perempuan dari berbagai penjuru Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua, berkumpul di Kongres FJPI untuk mendengarkan paparan inspiratif ini.
Di Kongres FJPI ini, Inspirator, Aqua Dwipayana, tidak hanya memberikan motivasi, tetapi juga membuka ruang bagi para peserta untuk berdiskusi dan mengajukan pertanyaan.
Terlihat ratusan jurnalis perempuan dari 17 provinsi di tanah air, antusiasme mengajukan berbagai pertanyaan, baik yang bersifat pribadi maupun terkait dunia kerja.
Kongres FJPI 2025 ini bukan hanya sekadar ajang ngumpul lewat online, tetapi sebuah momentum bagi jurnalis perempuan untuk bersatu, saling mendukung, dan berjuang bersama demi masa depan yang lebih baik. *