JAKARTA, arikamedia.id – Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan bahwa keputusan untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara atau IKN di Kalimantan Timur sudah disetujui seluruh rakyat. Klaim persetujuan ekstensif itu kata Jokowi berdasarkan perwakilan seluruh anggota DPR di Senayan, Jakarta yang mufakat.
“Jadi ini bukan keputusan presiden saja, tetapi juga keputusan seluruh rakyat Indonesia yang diwakili oleh seluruh anggota DPR yang ada di Jakarta,” kata Jokowi dalam sambutan di Rakornas Baznas Tahun 2024, Istana Negara IKN, pada Rabu, 25 September 2024, dikutip dari video Sekretariat Presiden.
Lantas benarkah seluruh rakyat Indonesia setuju ibu kota negara dipindah dari Jakarta ke IKN?
Berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga sigi dari waktu ke waktu, tak seluruhnya masyarakat Indonesia setuju mengenai pemindahan ibu kota negara dalam waktu segera. Bahkan, saat wacana ini diumumkan Jokowi pada Agustus 2019 lalu, survei beberapa bulan setelahnya justru menunjukkan respons negatif.
Melansir Tempo.co, Lembaga Sigi Median merilis hasil survei mereka pada September 2019. Direktur Eksekutif Median Rico Marbun menyebut mayoritas masyarakat Indonesia menolak rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur karena masalah ekonomi. Survei menunjukkan 45,3 persen tidak setuju, berbanding 40,7 persen yang setuju.