M-LIN progresnya sempat naik turun, dibawah kepemimpinan 4 Menteri KP, mulai dari Cicip syarif Sutardjo, Susi Pujiastuti, Edi Prabowo hingga Kini Wahyu Sakti Trenggono.
Awalnya spirit M-LIN ini adalah menjadikan Maluku sebagai kawasan Industri perikanan terpadu secara nasional bahkan global, dengan menghidupkan pelabuhan-pelabuhan perikanan eksisting yang ada di sekitar wilayah Maluku, sehingga jalur logistik dan suplai chain bahan baku produk perikanan dapat langsung ekspor dari Maluku.
Sebenarnya kalau untuk kawasan Industrilisasi saja, Pemerintah Pusat dapat mengembangkan 2 Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) yang ada di Maluku, yakni PPN Ambon atau Tual untuk dijadikan Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS), hingga kapasitasnya meningkat. Atau PPP Dobo dan pelabuhan perikanan lainnya ditingkatkan statusnya.
Sebagaimana diketahui Indonesia dengan kekayaan lautnya, harus dengan cepat mengembangkan produk-produk alternatif dan non-konvensional, menciptakan permintaan baru untuk pasar perikanan dan komoditi kelautan global. Contohnya, rumput laut dapat diolah menjadi makanan, kosmetik, bumbu, dan sebagai pupuk. Hal yang sama juga dapat dilakukan untuk cangkang udang, mereka dapat diolah menjadi pakan ternak yang kaya akan nitrogen atau ekstraksi chitin untuk kebutuhan industri lainya. Tentunya ini tidak hanya membutuhkan penelitian mendalam, namun juga keberanian pelaku usaha untuk merambah ke industri-industri baru. Hal ini hanya akan bekerja apabila tersedia ekosistem usaha yang mendukung.