3. Kenaikan permukaan laut.
Dilansir dari NOAA, permukaan laut global telah naik lebih dari 20 cm sejak awal abad ke-20 akibat pemuaian termal air laut dan mencairnya es di kutub. Kenaikan ini mengancam wilayah pesisir, termasuk pemukiman padat penduduk dan kawasan pertanian subur. Tanpa langkah mitigasi yang kuat, jutaan orang berisiko kehilangan tempat tinggalnya pada akhir abad ini.
Mengapa Isu-isu Ini Saling Terkait?
Krisis plastik dan krisis iklim saling berkaitan melalui rantai pasok bahan baku fosil, infrastruktur industri, dan pola konsumsi global. Menurut IEA, mengurangi produksi plastik virgin tidak hanya menekan volume sampah, tetapi juga menurunkan emisi yang dihasilkan industri petrokimia.
Laporan Ellen MacArthur Foundation menunjukkan bahwa ekonomi sirkular dapat mengurangi hampir 40 persen emisi sektor plastik jika diterapkan secara luas.
Sementara itu, UNEP menekankan bahwa transisi energi menuju pengurangan bahan bakar fosil juga akan membatasi pasokan bahan baku murah untuk plastik. Oleh karena itu, kebijakan yang efektif harus bersifat lintas-sektor, yakni pengendalian produksi, desain ulang produk, investasi pada ekonomi sirkular, dan percepatan dekarbonisasi perlu berjalan beriringan. (**) Sumber : TEMPO.CO