BeritaDaerahKesehatanSOSIALUtama

Dokter Ahli Jantung Giovanni Tahapary Asal Belanda Gelar Pelatihan Saat Baksos Klinik Mata AV di RSUD Banda

17
×

Dokter Ahli Jantung Giovanni Tahapary Asal Belanda Gelar Pelatihan Saat Baksos Klinik Mata AV di RSUD Banda

Sebarkan artikel ini
Dokter Ahli Jantung dari Belanda dr Giovanni Tahapary (kaos hitam jongkok) dan rekannya juga dokter spesialis jantung (berdiri) melakukan pelatihan bantuan hidup dasar saat Baksos Tim Klinik Mata AV di RSUD Banda beberapa waktu lalu - ist

TANGGAL 27 November 2025, Rombongan BLUD UPT Klinik Mata Ambon Vlissingen (AV) bertolak ke Pulau Banda Kabupaten Maluku Tengah (Malteng). Misi utama adalah melaksanakan giat Bakti Sosial (Baksos).

Salah satu Tim Medis, dr Giovanni Tahapary ahli jantung (cardiologist) berdarah Maluku asal Belanda mengatakan, dirinya bersama rekan dokter yang juga dokter spesialis jantung diajak Kepala Klinik Mata AV dr Denny ke Ambon untuk mengajar dan pelatihan di kegiatan Baksos.

”Kami memberikan sedikit pelajaran tentang mewaspadai gejala jatuh mendadak bisa disebabkan banyak hal, antara lain, jantung, kolestrol tinggi, dan hal lainnya,” kata Gio di The City Hotel, Kamis (27/12/25) baru-baru ini ketika menunggu jemputan ke Pelabuhan Tulehu Malteng.

Baca Juga  Tiga Sumber Utama Penyebab Munculnya Kayu Gelondongan di Banjir Sumatera

Dr.Gio mengatakan, dirinya sudah sering mendengar banyak di Ambon orang mengalami sudden death. Jatuh kemudian meninggal penyebabnya jantung, kolestrol yang tinggi, tidak menjaga makan dan kurang berolahraga.

Dokter Spesialis Jantung dr.Giovanni (kaos hitam berdiri), juga rekannya asal Belanda mengajar dan melakukan pelatihan ke sejumlah dokter co-ass dan tim medis di RSUD Banda Naira, belum lama ini.

Gio mengatakan, dirinya sudah sering bolak-balik Ambon, tahun 2022 dia mengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura (Unpatti). dr. Giovanni Tahapary memberikan kuliah umum kepada sejumlah mahasiswa kepaniteraan klinik FK Unpatti dengan topik : “Basic ECG & What To Do With An Acute Patient In The Puskesmas.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *