“Puisi Dino Umahuk adalah puisi-puisi yang berhasil secara keterbacaan, bahkan bagi para pembaca awam,” ujar Falantino.
Personil grup band KAK5 ini menjelaskan, Dino mampu menjaga orkestrasi dan memainkan irama serta nada dalam setiap puisi yang ditulisnya.
Dengan kemampuan yang dimiliki, Dino layak menjadi contoh bagi para penyair muda tidak hanya di Maluku, tetapi di Indonesia untuk menulis puisi.
“Betapa Laut Adalah Kamu, mampu menghasilkan daya ungkap yang lebar tapi juga baru, serta lokalitas yang sangat kuat, serta detail yang sangat kecil namun menjadi ringan di tangan pembaca,” pungkasnya.
Sementara itu Penulis Weslly Johanes mengatakan, konsistensi dan tekad untuk terus menulis adalah sesuatu yang abadi dan menyala dalam dirinya, termasuk berdialog dengan laut.
“Pertanyaannya adalah laut macam apa yang kita temukan ketika membaca antologi Betapa Laut adalah Kamu. Dan manusia macam apa yang betah dibikin oleng dan mabuk oleh laut dari tahun ke tahun,” ujar Wesly.
Penulis antologi puisi “Percakapan Paling Panjang Perihal Pulang Pergi” bersama penyair Theoresia Rumthe ini menjelaskan, membelah laut dengan pena sebagai penyair adalah ketabahan dan konsistensi Dino dalam melahirkan karya-karya puisinya.