“Dalam 10 tahun terakhir, beberapa garis pantai di Indonesia menyusut hingga 9–11 meter. Artinya hampir 1 meter per tahun. Ini nyata, termasuk di Maluku,” ungkapnya.
Oleh karena itu, pembangunan rendah karbon tidak hanya fokus pada wilayah pesisir, tetapi juga pada penguatan infrastruktur darat seperti drainase dan gorong-gorong yang menopang ketahanan iklim di daerah.
Melalui program ini, Maluku diharapkan mampu menjadi model pembangunan rendah karbon di wilayah kepulauan, yang memadukan perlindungan laut, pengelolaan pesisir, dan pembangunan darat secara berkelanjutan.
Dengan dukungan dari Pemerintah Inggris dan keterlibatan aktif dari seluruh elemen masyarakat, Maluku optimis dapat mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. (AM-18)