BeritaDaerahSeni & BudayaSOSIALUtama

Diduga Sabotase Sejarah, Ferly Tahapary Angkat Suara

857
×

Diduga Sabotase Sejarah, Ferly Tahapary Angkat Suara

Sebarkan artikel ini

AMBON, arikamedia.id – Ferly Tahapary SH,MM selaku anak adat Negeri Akoon  keturunan Yohanis Tonci Samallo sangat menyesal dengan apa yg dilakukan oleh Kepala Pemerintah Negeri Akoon yang di duga mengsabotase sejarah.

Pasalnya sejarah pela yang Benar yaitu RUMALAIT YAPISANO AKOON di tahun 1883 yang mempunyai naskah pela, sedangkan pada tahun 1962 telah terjadi panas pela RUMALAIT YAPISANO AKOON tepatnya di Negeri Akoon.

Di tengah naskah pela darah yang dibuat di tahun 1962 munculah nama Negeri Administrasi TANANAHU dalam Naskah Pela 1962.

Ferly mempertegas bahwa Negeri Administrasi Tanahahu bukan merupakan pela darah dari Rumalait, melainkan Yapisano Akoon, karena Negeri Adminstrasi Tanahahu bukan Negeri adat dan pada saat pengambilan pemotongan jari, dalam acara adat yang sakral dilakukan di tahun 1962, saat itu, Raja Negeri Tananahu hadir namun, dirinya tidak berani karena itu merupakan hak adat.

Baca Juga  Ketua AMPG Maluku Optimis Pasangan ‘SAH’ Menang di Pilkada Bursel

Sehingga ini perlu di ketahui oleh semua masyarakat terkhusunya masyarakat Tananahu.

Kata dia 99% masyarakat Tananahu adalah suku-suku dari Jawa, Tenggara bahkan ada juga dari Pulau Nusalaut.

Ia merasa sangat aneh jika terjadi Panas pela bahkan menyebut mereka dengan sebutan Pela karena ini hal yang Lucu dan tidak sesuai dengan budaya masyarakat Maluku.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *