“Kalau beliau memang salah urus, tidak mungkin masyarakat memilihnya kembali dengan perolehan suara sebesar 70 persen,” tegas Pollatu.
Tokoh masyarakat, Leonardo Pettipeiluhu, juga menilai desakan untuk menunda pelantikan Raja terpilih sebagai hal yang tidak masuk akal.
Menurutnya, pelantikan merupakan bagian dari proses demokrasi yang tidak bisa dibatalkan hanya karena isu atau tuduhan tanpa bukti hukum.
“Jika memang ada audit resmi, seharusnya ditindaklanjuti secara hukum, bukan dijadikan alat politisasi. Mari kita jaga suasana damai pasca pemilihan ini,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pemilihan, Yongki Limba, mengungkapkan bahwa seluruh proses pemilihan telah disepakati semua pihak dan berlangsung transparan.
Tegasnya, tidak ada keberatan dari para calon maupun pihak yang terlibat dalam proses tersebut. Seluruh unsur pemerintahan adat Negeri Tuhaha mendukung pelantikan Yance Sasabone sebagai Raja terpilih dan menyerukan kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. *