“Hal ini juga adalah implementasi dari Program Asta Cita Presiden RI poin ke-8 yaitu ‘Memperkuat Penyelarasan Kehidupan Yang Harmonis, serta meningkatkan Toleransi Antar Umat Beragama, ” kata Tersih.
Salah satu warga binaan muslim, TM, mengatakan, iringan musik rebana yang dikumandangkan memberikan warna tersendiri dalam perayaan Natal tersebut.
“Kami bangga bisa mengambil bagian dalam kegiatan saudara-saudara kami yang non muslim. Ini adalah warna baru dan pengalaman baru untuk memupuk kerukunan, toleransi dan solidaritas diantara kami. Program pembinaan di Lapas Wahai juga telah diaktifkan baik pembinaan kepribadian seperti kerohanian maupun pembinaan kemandirian. Terima kasih kepada jajaran Lapas Wahai” ungkapnya.
Kontributor : Lapas Wahai