BeritaOtomotifUtama

Ciri-ciri Oli Mobil Palsu

44
×

Ciri-ciri Oli Mobil Palsu

Sebarkan artikel ini


Pada oli palsu, kode produksi ditutup dan bodi kemasan kemungkinan besar tidak akan sama. Oleh karena itu, selalu periksa kode produksi yang tertera pada kemasan.

Bau tidak biasa

Untuk memeriksa apakah oli mobil palsu atau tidak Anda dapat pula membuka kemasan dan mencium baunya. Biasanya, bau yang tidak biasa pada oli menandakan kualitasnya telah menurun atau palsu.

Oli palsu keruh

Selain bau, pemilik kendaraan juga dapat mengidentifikasi oli palsu dengan melihat warnanya. Jika oli sudah berwarna keruh kemungkinan besar kualitasnya sudah menurun.

Oli asli berkualitas baik biasanya memiliki warna kuning cerah seperti minyak goreng baru. Umumnya oli tidak akan berwarna keruh atau kecoklatan. Jika menemukan oli dengan warna tersebut, pemilik mobil sebaiknya curiga.

Dampak oli palsu

Baca Juga  Hampiri Desa Ewiri Kecamatan Leksula Bursel,  Warga Sambut Hangat Safitri-Hemfri


Penggunaan oli palsu dapat berdampak sangat merugikan, mengingat peran pentingnya dalam melumasi mesin. Pelumasan yang memadai diperlukan untuk mencegah gesekan yang dapat meningkatkan suhu mesin.

Peningkatan suhu ini berpotensi menyebabkan keausan atau kerusakan mesin jika dibiarkan tidak terkendali. Selain itu, apa saja dampak lain dari penggunaan oli palsu?

Menyebabkan endapan oli

Oli palsu umumnya tidak mengandung sejumlah zat yang diperlukan untuk memberikan pelumasan optimal pada mesin. Akibatnya dapat menghasilkan endapan di dalam mesin mobil.

Endapan ini akan mengumpul dan jika tidak segera ditangani dapat mengganggu kinerja mesin. Dalam jangka panjang, endapan tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada mesin mobil.

Penurunan performa mesin

Dampak lain penggunaan oli palsu adalah penurunan performa mesin jika terus dibiarkan pada jangka waktu lama. Salah satu gejala yang dirasakan oleh pengendara biasanya tarikan lemot.

Selain itu, pengendara mobil juga mungkin merasakan lebih berat pada pedal gas dan rem. Secara keseluruhan, kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya kelumpuhan mobil.(**)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *