JAKARTA, arikamedia.id – Indonesia melalui Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendaftarkan Raja Ampat sebagai Cagar Biosfer ke UNESCO. di bawah program Man and the Biosphere (MAB). Pengusulan ini sebagai upaya dalam mendukung pelestarian lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat melalui pembangunan berkelanjutan
“Keberhasilan pengelolaan Raja Ampat sebagai Cagar Biosfer bergantung pada sinergi antara semua pihak yang terlibat,” kata Peneliti BRIN sekaligus Ketua Komite Nasional MAB-UNESCO Indonesia, Maman Turjaman, Kamis (26/09/2024).
BRIN berharap, Raja Ampat akan diresmikan sebagai Cagar Biosfer dalam pertemuan tahunan MAB-UNESCO di Hangzhou, China, pada 2025 mendatang. Jika berhasil, Raja Ampat akan menjadi Cagar Biosfer pertama di Papua, yang menggabungkan pelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Maman mengatakan Raja Ampat dikenal sebagai salah satu pusat keanekaragaman hayati laut terunik di dunia. Dengan status Cagar Biosfer, pengelolaan wilayah ini akan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, masyarakat adat, sektor swasta, LSM, dan akademisi.
Ia memaparkan proses nominasi Raja Ampat sebagai Cagar Biosfer telah dimulai sejak 2023 dengan berbagai konsultasi publik dan sosialisasi untuk memperkuat dokumen nominasi.