BTU Pendidikan Pancasila bukan hanya alat bantu pembelajaran, tetapi juga sarana untuk membentuk karakter dan jati diri kebangsaan peserta didik.
Prakoso juga mendorong pendekatan dialogis dalam pengajaran Pancasila, dengan guru sebagai fasilitator utama.
Sosialisasi ini juga mempromosikan program pelatihan Training of Trainers (ToT) bagi guru melalui program pelatih Maeswara. Prof. Yudian berharap nilai-nilai Pancasila dapat semakin membumi di Kota Ambon, yang dikenal sebagai simbol keberagaman dan toleransi, dengan nilai Pela Gandong sebagai representasi konkret Pancasila dalam masyarakat. (AM-18)