PEMERINTAH memulai tahapan desain teknis atau Front-End Engineering Design (FEED) untuk proyek Lapangan Gas Abadi di Blok Masela, Laut Arafura. Peresmian dilakukan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung, melansir Tempo.co.
“Percepatan pelaksanaan proyek ini penting. Karena itu, pemerintah memberikan dukungan penuh, baik melalui fleksibilitas regulasi pengadaan maupun percepatan perizinan agar semua fase FEED dan EPC dapat berjalan tepat waktu,” ujar Yuliot di Jakarta, Kamis, 28 Agustus 2025.
Blok Masela dikelola oleh perusahaan migas asal Jepang, INPEX Masela Ltd., dengan porsi kepemilikan 65 persen. Adapun PT Pertamina Hulu Energi Masela memiliki 20 persen, sementara Petronas Masela Sdn. Bhd. menguasai 15 persen. Untuk tahapan FEED, INPEX menunjuk PT Adhi Karya (Persero) Tbk sebagai kontraktor utama yang bekerja sama dengan dua perusahaan EPC global, KBR dan Samsung Engineering & Construction. Penunjukan ini ditetapkan melalui Letter of Award pada 4 Agustus 2025.
Investasi Jumbo dan Serapan Tenaga Kerja
Proyek Gas Abadi Blok Masela di lepas pantai Kepulauan Tanimbar dan Maluku Barat Daya merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) dengan nilai investasi mencapai USD 20,94 miliar atau setara Rp 342 triliun. Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung menyebutkan, proyek ini diperkirakan menyerap lebih dari 12.600 tenaga kerja pada tahap pengembangan, sementara pada tahap operasi akan melibatkan sekitar 850 pekerja.