Kebijakan moneter longgar juga memberikan efek lanjutan terhadap pertumbuhan jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) yang meningkat dari 5,46 persen yoy pada Januari 2025 menjadi 7,59 persen yoy pada Agustus 2025.
Dari sisi komponen, kenaikan M2 dipengaruhi oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) yang naik dari 7,25 persen yoy pada Januari menjadi 10,51 persen yoy pada Agustus 2025, dilansir dari KOMPAS.com.
Pertumbuhan tersebut sejalan dengan peningkatan uang kartal dari 10,30 persen yoy menjadi 13,41 persen yoy pada periode yang sama.
Perry menyatakan faktor utama yang mendorong kenaikan M2 adalah peningkatan Aktiva Luar Negeri Bersih (Net Foreign Asset/NFA).
“Ke depan, jumlah uang yang beredar diprakirakan meningkat sejalan dengan ekspansi kebijakan fiskal pemerintah,” ucapnya.
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) Bulan Oktober 2025 yang berlangsung pada Selasa (21/10/2025) dan Rabu ini memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate tetap berada pada level 4,75 persen. **










