“Masyarakat dapat menilai sendiri kerja-kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ambon hingga saat ini, apakah itu hanya pencitraan atau kerja nyata. Karena dua hal ini berbeda secara prinsipil dalam konteks pembangunan,” jelasnya.
Ia menjelaskan, pencitraan cenderung fokus pada membangun persepsi publik dan promosi, sedangkan kerja nyata menitikberatkan pada hasil konkret yang dirasakan langsung oleh masyarakat.
Dalam 210 hari masa kerja, Lekransy menyebutkan sejumlah program prioritas yang telah dijalankan sebagai wujud kerja nyata pemimpin Kota Ambon saat ini.
“Hari ini dalam 210 hari kerja Walikota dan wakil walikota Ambon, kita lihat bagaimana komitmen membangun ambon menjadi Kota cerdas, melalui berbagai upaya – Upaya pembangunan, pada bidang sosial, ekonomi, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, termasuk upaya optimalisasi PAD,” ujar Lekransy.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa Wali Kota dan Wakil Wali Kota terbuka membangun kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Oganisasi Kemasyarakatan (OKP) dan kelompok masyarakat lainnya, guna mendukung pembangunan berkelanjutan dan berkeadilan.
“Kemitraan ini diharapkan meningkatkan partisipasi masyarakat, kesadaran, akuntabilitas, serta efektivitas pembangunan. Pemerintah harus memastikan bahwa kebutuhan dan aspirasi masyarakat terpenuhi,” jelasnya.