Buka ulang kasus Hotman mengimbau Kepolisian RI agar mengusut ulang kasus Vina. “Jadi himbauan kepada bapak Kapolri dan bapak Kapolda Jabar agar kasus ini dibuka ulang penyidikannya, khusus kepada tiga tersangka. Dan agar diamankan semua BAP dari delapan terpidana ini yang menyatakan bahwa tiga orang pelaku ini yang sudah DPO, terlibat,” ujar Hotman Paris.
“Ini pasti ada pengaruh besar dari oknum aparat di daerah Jawa Barat ini,” imbuh Hotman Paris.
Terlebih sempat ada pihak yang melarang syuting film Vina: Sebelum 7 Hari. Film tersebut mengangkat kisah kematian Vina ini dan tayang di bioskop sejak 8 Mei lalu.
Didatangi orang Kakak Vina, Marliyana, mengungkapkan dahulu ada seseorang yang mendatanginya dan mempertanyakan mengapa setuju kisah Vina dijadikan film.
“Dia enggak bilang dari mana. Enggak pakai seragam, pakai baju bebas. Dia tanya kenapa disetujui jadi film, harusnya jangan, nanti bikin nama jelek polisi,” ujar Marliyana yang duduk di samping Hotman Paris.
“Enggak tahu. Dia bilang begitu, ‘Nanti imej jelek’. Saya bilang saya tidak menjelekkan. Tapi sampai 8 tahun tiga orang ini ke mana? Kabarnya seperti apa? Saya tidak bermaksud menjelekkan,” tutur Marliyana.
Produser Vina: Sebelum 7 Hari, Dheeraj Kalwani, juga bercerita lokasi syuting didatangi seseorang. “Saya pada saat itu saya tidak ada di lokasi, tim saya yang bilang,” ujar Dheeraj Kalwani, Kamis. Hotman pun menyimpulkan ada pihak yang tidak ingin identitas tiga orang ini terungkap.
Kematian Vina sempat disebut polisi diakibatkan kecelakaan tunggal lalu lintas. Namun, keluarga menaruh kecurigaan karena jenazah Vina hancur dan minta penyelidikan lebih lanjut. Saat polisi sedang menyelidiki, sahabat Vina, Linda kerasukan arwah yang terdengar mirip Vina lalu menceritakan penganiayaan dan pemerkosaan yang dilakukan oleh geng motor tersebut.(*)










