Akibat stigma ini, pengidap kusta sering kesulitan beraktivitas untuk memenuhi kebutuhan ekonomi sehari-hari. “Di sisi lain, penyakit ini mudah menular. Jika tidak diobati, pengidap kusta secara perlahan bisa kehilangan bagian tangan atau kaki sehingga menimbulkan kecacatan,” ungkapnya. Kemensos, disebut Risma, menaruh perhatian khusus pada persoalan kusta di Tanah Air.
Program bakti sosial dan pengobatan bagi pengidap kusta pun digelar di sejumlah daerah.
Tak hanya itu, Kemensos pun membangun banyak Lumbung Sosial di berbagai daerah khusus untuk penderita kusta. Lumbung ini menyediakan kebutuhan pribadi pengidap kusta, seperti peralatan makan dan peralatan mandi.
“Peralatan mandi dan peralatan makan pengidap kusta tidak boleh digunakan bersama-sama dengan anggota keluarga yang lain untuk mencegah penularan. Penderita kusta juga tidak boleh tidur bersama anggota keluarga lain agar mereka tidak tertular,” kata Risma.(***)