BeritaInternasionalPendidikanUtama

Bahasa Indonesia Diajarkan di Sekolah Australia Selama 70 Tahun, Ini Alasannya

52
×

Bahasa Indonesia Diajarkan di Sekolah Australia Selama 70 Tahun, Ini Alasannya

Sebarkan artikel ini


Australia dan Indonesia memiliki keprihatinan yang sama dalam menjaga lingkungan dan memenuhi tanggung jawab terhadap perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan. Dalam hal ini, koneksi kaum muda bisa menjadi pendukung untuk masa depan yang berkelanjutan.

Dengan koneksi yang tepat, anak-anak muda Australia dan Indonesia dapat membuat perbedaan bagi kawasan Asia-Oseania dan dunia. Bagi Australia, membangun pengetahuan tentang Indonesia dan persahabatan yang berkelanjutan untuk generasi penerus, dimulai dari sekolah.


Peminat Bahasa Indonesia Menurun

Meski begitu, fakta menunjukkan bahwa peminat bahasa Indonesia di sekolah menengah di Australia telah menurun dalam beberapa tahun terakhir. Pakar linguistik terapan dan pendidikan bahasa di University of South Australia, Dr Michelle Kohler, mengatakan dengan tidak adanya bahasa tertentu dalam kebijakan pendidikan, birokrat dan pimpinan sekolah telah beralih ke kebijakan kurikulum sebagai panduan.

“Namun ketergantungan pada kebijakan kurikulum menimbulkan permasalahan karena tidak dapat menjawab proposisi nilai dan hal-hal yang berkaitan dengan kondisi program, penempatan staf, pelatihan guru, dan sumber daya,” ucap Kohler dalam situs Universitas Melbourne, dikutip Senin (24/06/2024).

Menurut Kohler, untuk mengatasi penurunan peminat ini, diperlukan kepemimpinan dan investasi dalam bahasa Indonesia dan studi dari Pemerintah Australia. Ini termasuk investasi yang menghasilkan tenaga pendidik baru yang mampu mengajar bahasa Indonesia, didukung oleh sumber daya kontemporer dan relevan yang sejalan dengan program sekolah.

“Hanya kepemimpinan nasional dan pendanaan nasional yang dapat mencapai skala perubahan yang diperlukan. Kita memerlukan kelompok generasi muda Australia yang kuat dan memahami tetangga terbesar kita dan mampu bekerja dengan masyarakat Indonesia untuk menyelesaikan masalah-masalah besar di zaman kita seperti perubahan iklim, pandemi, keamanan, dan keberlanjutan,” imbuh Kohler.(**)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

“Hal ini juga adalah implementasi dari Program Asta Cita Presiden RI poin ke-8 yaitu ‘Memperkuat Penyelarasan Kehidupan Yang Harmonis, serta meningkatkan Toleransi…