BeritaInternasionalOtomotifUtama

Bagaimana salah satu pemasok mobil terbesar di dunia bersiap menghadapi tarif Trump

8
×

Bagaimana salah satu pemasok mobil terbesar di dunia bersiap menghadapi tarif Trump

Sebarkan artikel ini
Logo Magna terlihat selama Pameran Mobil Munich, IAA Mobility 2021 di Munich, Jerman, 8 September 2021. REUTERS/Wolfgang Rattay/Foto Arsip

Berbicara beberapa jam sebelum Trump menyerukan tarif 25%, Kotagiri mengatakan tidak ada “cara mudah untuk menyerap ini,” dan mengatakan sebagian besar biaya akan dibebankan kepada konsumen. Menurut para analis, pungutan Trump diperkirakan akan menambah biaya ribuan dolar per kendaraan dan miliaran dolar bagi produsen mobil dan pemasok.

‘FLEKSIBILITAS ADALAH KUNCI’

Magna telah berhasil mengatasi aksi mogok serikat pekerja, kekurangan semikonduktor, dan permintaan kendaraan listrik yang lebih rendah dari perkiraan. Dalam menghadapi tarif, Kotagiri mengatakan Magna berusaha sefleksibel mungkin, termasuk di fasilitas struktur kendaraan listriknya di St. Clair, Michigan, tempat ia memproduksi penutup baterai untuk kendaraan seperti Hummer dan Silverado EV milik GM. Jika diperlukan, pemasok dapat memprogram ulang lengan robot yang berayun itu untuk merakit rangka atau dudukan mesin, kata Kotagiri.

Baca Juga  Wali Kota dan Kapolresta Ambon Komitmen Tekan Peredaran Sopi, Jaga Kamtibmas

Melansir Reuters, “Dunia telah berubah,” kata Kotagiri. “Fleksibilitas adalah kuncinya. Kita perlu memiliki jejak, kapasitas, dan keahlian untuk membantu.”

Namun keberhasilannya mungkin juga bergantung pada pemasok yang lebih kecil, yang mungkin lebih tertekan.

“Jika Anda berbicara dengan pemasok kecil dan menengah yang mendukung, seperti Magna, maksud saya, bicarakan tentang kepanikan,” kata Laurie Harbour, yang timnya berfokus pada pemasok otomotif di firma penasihat Wipfli. “Biaya mereka telah meningkat begitu banyak dan pendapatannya masih sangat rendah,” katanya, seraya menambahkan bahwa hal itu “memberikan tekanan pada kelangsungan hidup mereka sebagai sebuah bisnis.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Kemlu dan KBRI Yangon akan terus memonitor kondisi AP selama menjalani hukuman penjara. Sebelumnya anggota Komisi I DPR, Abraham Sridjaja, menyebut seorang…