AMBON, arikamedia.id – Resolusi 1235 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) adalah kerangka yang cukup besar, sifatnya sangat sistematis. Sehingga tantangan utamanya adalah bagaimana mengimplementasikan resolusi yang kemudian memerlukan kerjasama dari semua pihak. Baik itu dari pemerintah, teman-teman masyarakat sipil, politisi, akademisi, bisnis, tokoh agama, adat, masyarakat.
”Semua harus bekerjasama untuk mengimplementasikannya. Karena kerangka kerjanya besar. Bagaimana melindungi perempuan dan anak dalam kekerasan dan perdamaian tapi juga bagaimana meningkatkan partisipasi perempuan. Partisipasi ini tentu saja partisipasi yang bermakna tidak sekedar perempuan hadir di dalam proses tapi perempuan selalu mendisain proses itu dan membuat usulan-usulan dan ide-ide dikonsultasikan ketika yang inisiasi adalah kelompok-kelompok pemerintah dan kemudian diajak kerjasama,” kata Aktivis Perempuan Partisipasi Pemulihan Arifah Rahmawati, baru-baru ini via zoom.
Dia menyebutkan, ini kemudian kerangka kerja untuk diimplementasikan sekali lagi yang menuntut kerjasama dari semua pihak. Tantangan lainnya adalah kita bicara isu perdamaian dan perempuan sebenarnya isu ini semakin kompleks di dunia sekarang. Terkait isu-isi kekinian, bagaimana kita bisa menjaga lingkungan dimana kita tinggal dan hidup pada saat ancaman pemanasan global terjadi dimana-mana.
