AMBON, arikamedia.id – Kesabaran warga Desa Waiheru, Kota Ambon, nampaknya telah habis, kekecewaan mendalam ditujukan kepada anggota DPRD Kota Ambon Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Rani Rahmi Ayu, yang dinilai menutup mata terhadap banjir di kawasan Cokro.
Aliansi Waiheru Bangkit (AWB) bahkan secara terang-terangan mendesak PKS untuk segera menarik dan mengevaluasi kadernya tersebut, mereka menuding Rani gagal dalam memperjuangkan aspirasi rakyat yang telah memilihnya.
Ketua AWB, Erwin Banea, menyampaikan bahwa sikap bungkam legislator dari Dapil 4 itu telah melukai perasaan para konstituen.
Banea menyoroti ironi bahwa lokasi banjir yang parah tersebut berada persis di rute harian Rani Rahmi Ayu menuju gedung DPRD.
“Bagaimana mungkin setiap hari melintas, tapi tidak tahu kondisi warganya? Apakah kami harus membuat laporan resmi atau menelepon dulu baru Ibu Dewan ini sadar?” sindir Banea via telefon, Selasa,(23/09/2025).
Sementara itu, anggota DPRD Kota Ambon Fraksi PKS, Rani Rahmi Ayu menanggapi pemberitaan yang menuding dirinya abai terhadap persoalan banjir di kawasan Cokro, Desa Waiheru, dengan tegas, membantah tudingan tersebut.
Ia menegaskan bahwa hingga kini belum menerima laporan resmi, baik lisan maupun tertulis, dari masyarakat terkait musibah banjir yang terjadi.