“Solusi dua negara adalah harapan terbaik umat manusia untuk memutus siklus kekerasan di Timur Tengah dan mengakhiri konflik, penderitaan, dan kelaparan di Gaza,” kata Albanese.
“Situasi di Gaza telah melampaui ketakutan terburuk dunia,” ujarnya. “Pemerintah Israel terus menentang hukum internasional dan menolak memberikan bantuan, makanan, dan air yang cukup kepada orang-orang yang putus asa, termasuk anak-anak.”
Menjelang pengumuman Albanese, Netanyahu pada hari Minggu mengkritik Australia dan negara Eropa lainnya yang telah mengakui negara Palestina, mengutip Associated Press (AP).
“Melihat negara-negara Eropa dan Australia masuk ke lubang kelinci itu…omong kosong ini, sungguh mengecewakan dan menurut saya sungguh memalukan,” kata pemimpin Israel tersebut.
Australia telah menetapkan Hamas sebagai entitas teroris dan Albanese pada hari Senin mengulangi seruan pemerintahnya agar kelompok tersebut mengembalikan sandera Israel yang ditahan sejak 7 Oktober 2023.
Pemimpin Australia pekan lalu berbicara dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, yang otoritasnya mengelola sebagian wilayah Tepi Barat yang diduduki, mendukung solusi dua negara, dan bekerja sama dengan Israel dalam masalah keamanan. Abbas telah menyetujui sejumlah persyaratan dengan para pemimpin Barat, termasuk Albanese, dalam persiapan mereka untuk mengakui negara Palestina.
