Budi Arie juga berupaya menghubungi seorang jenderal polisi yang sekarang memimpin sebuah lembaga tinggi negara. Namun perwira polisi ini tak merespons panggilan telepon Budi.
Tempo telah melayangkan surat permohonan wawancara ke nomor WhatsApp dan alamat kantor Budi Arie di Kementerian Koperasi. Surat yang sama dikirim ke rumah dinasnya di Jalan Denpasar, Jakarta Selatan. Pada Kamis malam, 26 Juni 2025, Tempo juga meminta waktu untuk bertemu dengan Budi yang sudah berada di rumah dinasnya. Setelah Tempo menunggu beberapa waktu, ajudan Budi Arie menghampiri dan menyatakan Budi menolak wawancara.
Sementara itu, dalam kesempatan lain, Budi pernah membantah tudingan bahwa ia menerima uang setoran judi online. “Itu narasi jahat yang menyerang harkat dan martabat saya,” ujarnya.
Dosen hukum pidana dari Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar, menilai upaya Budi untuk mendekati dan mempengaruhi terdakwa tersebut mengarah pada tindakan menghalang-halangi proses peradilan. “Jika bisa dibuktikan ada penekanan atau pendekatan terhadap terdakwa atau saksi, bisa dikategorikan obstruction of justice,” tuturnya, Senin, 30 Juni 2025.
Perubahan sikap Tony setelah bertemu dengan utusan Budi Arie bisa menjadi indikasi. Namun dugaan itu perlu dibuktikan.