Sebagai rangkaian dari program kehumasan, acara musik dapat menjadi media untuk menarik perhatian khalayak terhadap produk, layanan, maupun pesan yang ditonjolkan dalam agenda tersebut.
Dikutip dari Kilat.com, salah satu pemerhati pariwisata Ismet Herdy mengatakan, sebenarnya untuk Promosi pariwisata kita bisa menambahkan agar lebih menarik dengan adanya lagu daerah dan lagu kekinian. Judul lagu ini yang menyebutkan keindahan dan puji- pujian yang tujuannya mempromosikan wisata tersebut. Penyanyinya dicari para penyanyi terkenal dari daerah tersebut yang sudah reputasi nasional bahkan Internasiosnal. Dan itu banyak. Hampir semua provinsi punya penyanyi bagus tingkat nasional.
Upaya ini akan menumbuhkan kebanggan penyanyi yang bersangkutan, dan juga membanggakan kabupaten/kota dan provinsinya. Keuntungan lain, memberi peluang bisnis kepada para pembuat lagu, musisi, dan perusahaan rekaman, dan tujuan mulianya memajukan potensi wisata Indonesia.
Seperti contohnya. Raja Ampat. Dibuat lagunya tentang keindahan Raja Ampat, dalam bahasa Indonesia, Inggris hingga Mandarin. Begitu pula Labuan Bajo, Borobudur, dan lainnya. Kalau saja tiap provinsi dibuatkan lagu hanya satu objek wisata saja, bernyayi lagu yang harus dibuat 34 lagu. Padahal objek wisata seluruh provinsi yang ada lebih dari 100. Selain itu kita juga turut menghidupkan kembali lagu-lagu daerah yang pernah populer tahun 60-an dan 70-an. Tiap daerah juga tidak boleh melupakan lagu yang pernah mengangkat nama daerahnya di masa lalu, serta tidak melupakan pencipta lagunya.