Sementara itu, menurut Syamsidik, Kepala Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Ambon menjadi salah satu lokasi kajian dari tim peneliti, selain Bali dan Ibukota Nusantara (IKN).
“Ambon dipilih karena pertimbangan BNPB, dengan potensi bencana yang terjadi yakni Tsunami akibat gempa bumi dan longsor bawah laut,” terangnya.
Syamsidik berharap pertemuan dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon dan stakholder lainnya akan memperkaya pemenuhan data terhadap mitigasi bencana Tsunami yang dapat dimiliki oleh Pemerintah dan masyarakat lewat proyek ini.(**)