Menurut Jeeno, paket kepala babi busuk yang diterima kemarin berada di dua tempat kontrakan mahasiswa Papua. Pertama pada pukul 15:00 WIB, kedua pada pukul 19.00 WIB. “Kami sadar ini adalah aktivitas teror oleh kelompok reaksioner dan penguasa guna menakut-nakuti mahasiswa Papua, agar takut untuk terlibat dalam aktivitas organisasi kritis,” kata Jeeno.
Wemison, yang dikirimi paket, adalah aktivis Aliansi Mahasiswa Papua Komite Kota Bali. Di organisasi menjabat sebagai Ketua Aliansi Mahasiswa Papua Bali. Sedangkan Yuberthinus, kata Jeeno, adalah pengurus nasional Aliansi Mahasiswa Papua.
Tempo belum bisa menghubungi Polda Bali untuk dimintai keterangan mengenai pengiriman kepala babi kepada pengurus Aliansi Mahasiswa Papua. Jeeno mengatakan belum melapor kepada polisi mengenai teror ini.
Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, mendesak otoritas negara khususnya jajaran penegak hukum untuk mencari siapa pelaku teror terhadap Aliansi Mahasiswa Papua. Usman mendesak polisi membawa pelakunya ke proses hukum dengan bukti yang kuat.
“Sehingga mendapat hukuman yang setimpal atas perbuatannya yang merusak ketentraman hidup masyarakat,” kata Usman melalui pesan tertulis kepada Tempo pada Sabtu, 7 Juni 2025.