“Kami juga telah menyiapkan anggaran khusus untuk keadaan darurat, dan hingga saat ini belum membuka posko bencana, namun tetap aktif melakukan peninjauan lapangan dan pemberian bantuan secara langsung,” tambahnya.
Untuk itu dirinya meminta perhatian serius Balai Sungai untuk segera melakukan pengerukan atau normalisasi, jangan sampai pembangunan dam yang besar ini tidak berdampak maksimal karena minimnya perawatan.
Hambatan teknis seperti keterbatasan akses alat berat lanjut Lisaholet, akibat banyaknya jembatan sepanjang sungai juga disebut menjadi tantangan dalam normalisasi Way Batu Merah.
Pemerintah Negeri Batu Merah lebih jauh diungkapkan, terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Ambon melalui Tim Tanggap Bencana. Setiap laporan dari masyarakat langsung ditindaklanjuti melalui peninjauan lapangan dan pendistribusian bantuan, serta dilaporkan secara berkala ke Pemkot Ambon.
“Kami mengimbau warga, khususnya yang tinggal di bantaran kali dan wilayah pegunungan, agar tetap waspada. Cuaca ekstrem masih mungkin terjadi dalam waktu dekat,” tutup Lisaholet. (AM-18)