“Apakah kita sadar bahwa kemiskinan di Indonesia masih terlalu besar. Apakah kita sadar bahwa rakyat kita dan anak-anak kita masih banyak yang kurang gizi. Banyak rakyat kita yang tidak mendapatkan pekerjaan. Banyak sekolah kita yang tidak terurus. Kita harus berani melihat ini semua dan menyelesaikan semua ini,” tandas Presiden.
Dirinya mengajak melihat kenyataan bahwa bangsa boleh bangga melihat prestasi kita tapi mari kita jangan cepat tertegun, cepat puas, cepat gembira dengan menutup mata dan hati kita, terhadap tantangan saudara-saudara kita. “Kita tidak boleh seperti burung Onta yang kalau melihat sesuatu yang tidak enak dia memasukkan kepalanya ke dalam tanah,” bebernya.
Ia mengakui telah mencanangkan Indonesia harus swasembada pangan, dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Kita tidak boleh tergantung sumber makanan dari luar. Krisis dalam keadaan genting tidak ada yang mengijinkan barang-barang mereka untuk kita beli. Karena itu dalam waktu yang sesingkat-singkatnya kita harus mencapai ketahanan pangan. (AM-29)