Di sela-sela dua tenda, Fasya dan teman-temannya mengobrol hal-hal santai seputar zodiak sambil mendengarkan lagu yang diputar menggunakan pengeras suara portable. Gelas-gelas plastik berisi teh dan kuaci menemani mereka berkumpul.

Hari itu bukan hari pertamanya ikut dalam ‘aksi piknik’ itu. Ia sudah berpartisipasi sejak aksi menginap di belakang DPR pekan sebelumnya yang berakhir dengan pembubaran oleh Satpol PP.
Sebelumnya, dia juga sempat ikut aksi sahur di depan Hotel Fairmont, Jakarta. Kala itu aksi dilakukan guna memprotes para anggota DPR yang dinilai mengebut pembahasan RUU TNI di hotel tersebut.
Fasya tak selalu menginap, namun ia berupaya menyempatkan waktu untuk hadir.
Dari rumahnya di Jakarta Timur, dia berangkat menggunakan sepeda motor ke Senayan.
Perempuan berusia 20 tahun itu mengaku bahwa sebenarnya keluarganya tak mendukung ia ikut aksi tersebut.
“Aku datang dari keluarga tentara,” ujar Fasya.
Dia menyebut kakeknya baik dari pihak ibu maupun ayahnya sama-sama pensiunan Angkatan Darat.
Ia bercerita bibi-bibinya sempat mempertanyakan maksudnya ikut dalam aksi protes akhir-akhir ini.
“Emang yang datang demo tuh tau tuntutannya apa?” kata Fasya mengulang pertanyaan keluarganya.