Menurutnya, penting kaderisasi dalam lingkup Maluku, karena selama ini banyak potensi lokal yang kurang diberdayakan, sementara justru banyak orang dari luar yang masuk ke dalam birokrasi.
“Meski begitu, hal ini secara psikologis kurang baik, sehingga perlu adanya pemberdayaan bagi sumber daya manusia (SDM) lokal yang masih ada,” ucapnya.
Kata Rovik, mestinya Kadis tidak hanya harus menguasai satu bidang tertentu, tetapi juga harus memiliki kemampuan manajerial yang sesuai dengan visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku saat ini ‘Lawamena’.
Hal ini menurutnya, terutama berkaitan dengan pemerataan tenaga pendidik serta peningkatan infrastruktur pendidikan yang belum merata di Maluku.
Lebih jauh Rovik menambahkan, yang paling penting adalah memahami visi dan misi ‘Lawamena’ terutama Sapta Cinta. Jangan sampai ada pejabat yang tidak memahami visi tersebut. *