JAKARTA, arikamedia.id – Aksi protes terkait tukin dilakukan oleh Aliansi Dosen ASN Kemdiktisaintek Seluruh Indonesia (ADAKSI) yang bergerak untuk memperjuangankan pemerataan tukin bagi dosen ASN di seluruh jenis kampus negeri.
ADAKSI sengaja mengirim 63 karangan bunga untuk Sri Mulyani sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pendidikan tinggi yang semakin dikomersialisai dengan dalih partisipasi publik dalam pembiayaan.
Setelah menata puluhan karangan bunga, Imam Akhmad dan beberapa perwakilan ADAKSI dipersilakan beraudiensi dengan pihak Kemenkeu, satu di antaranya yakni Kepala Bagian Manajemen Hubungan Media dan Kelembagaan Masyarakat, Endang Unandar.
Audiensi ADAKSI dan pihak Kemenkeu berlangsung sekitar tiga jam.

Usai audiensi, Imam mengatakan, poin pertama aspirasi mereka ialah menghentikan kapitalisasi pendidikan yang berkaitan dengan tukin.
“Sekarang di kampus ramai demo UKT tinggi. Nah inilah salah satu efeknya. Kenapa? Di kampus BLU dan kampus PTNBH, itu kampus harus membayarkan remunerasinya. Nah remunerasi itu sama dengan tukin, tunjangan kinerja,” jelasnya kepada KOMPAS.com.
Untuk mampu membayarkan remunerasi yang bahkan setara tukin, kampus harus memiliki pendapatan yang tinggi, di lansir dari Tribunnews.com.