AMBON, arikamedia.id – Bicara hilirisasi sektor perikanan, Lumbung Ikan Nasional (LIN) sudah ada di dalamnya karena LIN sudah bicara peningkatan jumlah produksi perikanan tangkap pada 3 WPP, karena provinsi lain di Indonesia juga bicara soal Sumber Daya Ikan (SDI) pada WPP.
Berbicara Maluku-LIN memang butuh komitmen dan keseriusan dari pemerintah pusat. Keterbukaan Informasi sangat diperlukan, bagaimana mungkin dari presiden ke presiden belum dapat diwujudkan secara baik. Justru dari presiden ke presiden di setiap era nya harus bisa dibahas kendala dan implementasi programnya jangan sampai publik menilai hanya selalu janji-janji politik.
M-LIN jangan dilihat untuk kepentingan Maluku, tetapi secara luas untuk kepentingan Negara. Kawasan Ekonomi Baru di wilayah Timur ada di 4 wilayah termiskin di Indonesia Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Maluku. Harusnya dengan adanya LIN, pemerintah pusat dapat menjadikannya sebagai program unggulan dalam mendorong kemiskinan ekstrim di wilayah timur Indonesia.
Mengganti istilah LIN tidak akan pernah merobah tujuannya apapun istlahnya warga Maluku hanya menginginkan satu masa depan kelautan dan perikanan Maluku harus bisa mensejahterakan masyarakatnya karena faktanya dari presiden ke presiden LIN tetap tidak dapat diwujudkan secara baik, pertanyaannya apakah dengan hilirisasi sektor perikanan dapat mewujudkan keinginan warga masyarakat Maluku menjadi sejahtera? Bukankah hilirisasi sektor perikanan semuanya sudah tertuang di LIN itu sendiri.