Kantor Presiden Suriah Bashar al-Assad merilis pernyataan di media sosial yang diyakini merupakan pernyataan pertamanya sejak ia digulingkan awal Desember.
Pernyataan dari Moskwa tertanggal 16 Desember itu menyingung soal berbagai pertanyaan terkait nasib dan keberadaannya ketika terorisme mencapai Damaskus pada Sabtu (07/12/2024) malam.
Pernyataan itu menyebutkan bahwa banyak terdapat kesalahan informasi dan narasi yang jauh dari kebenaran, yang ditujukan untuk mengubah terorisme internasional menjadi revolusi pembebasan bagi Suriah.
Dalam pernyataan itu disampaikan bahwa kepergian Assad dari Suriah adalah sesuatu yang tidak direncanakan dan tidak terjadi pada jam-jam terakhir pertempuran. Pernyataan itu menyebutkan sebaliknya ia tetap berada di Damaskus, melaksanakan tugasnya hingga Minggu (08/10/2024) dini hari.
Pernyataan itu juga menyinggung kepergian Assad dari Suriah. Disebutkan bahwa ia pergi ke pangkalan militer Rusia di Latakia untuk mengawasi operasi tempur, dan saat tiba di pangkalan udara Hmeimim, terlihat jelas bahwa pasukannya telah ditarik sepenuhnya dari semua garis pertempuran dan posisi terakhir tentara telah jatuh.
Dalam pernyataan itu disebutkan bahwa seiring dengan memburuknya situasi di lapangan, pangkalan militer Rusia itu diserang secara intensif dengan drone. Karena tidak ada cara yang layak untuk meninggalkan pangkalan tersebut, Moskwa meminta komando pangkalan itu untuk mengatur evakuasi segera ke Rusia pada Minggu malam.