AMBON, arikamedia.id – Anggota Komisi II DPRD Maluku, H. Ridwan Nurdin, menegaskan pentingnya pengadaan mesin kapal yang sesuai dengan kebutuhan riil nelayan, khususnya di Kabupaten Buru Selatan (Bursel).
Dikatakan, mekanisme pengadaan melalui e-Katalog yang dinilainya belum menjawab kebutuhan lapangan. Ia menekankan bahwa mayoritas nelayan Bursel mengandalkan mesin Yamaha Enduro 15 PK, karena irit bahan bakar, suku cadang mudah ditemukan, dan perawatannya dapat dilakukan secara mandiri.
Menurutnya, Komisi II tidak bermaksud mengintervensi merek tertentu, tetapi memastikan spesifikasi pengadaan benar-benar sesuai kebutuhan masyarakat.
“Masyarakat di Buru Selatan mayoritas pakai mesin Enduro 15 PK. Suku cadangnya lengkap di toko kelontong, dari dinamo sampai busi. Mereka bisa perbaiki sendiri. Kalau dipaksakan merek lain, pasti terjadi jual beli lagi karena tidak bermanfaat. Ini riskan, apalagi kalau terjadi kecelakaan di laut,” ujar Ridwan.
Kata Ridwan, ini bukan soal memaksa merek, tetapi kebutuhan di lapangan memang mesin Enduro. Yang penting masuk di e-Katalog Provinsi Maluku. Kalau itu terpenuhi, selesai.
Wakil Ketua Komisi II, Suanty Jhon Laipeny, menyebut persoalan serupa juga terjadi pada dinas lain. Ia mencontohkan alat pertanian yang tidak dapat dimanfaatkan karena spesifikasi tidak sinkron dan belum terdaftar di e-Katalog.










