JAKARTA, arikamedia.id – Ketua Umum (Ketum) Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) Pendeta Jacky Manuputty mengatakan, rakyat tidak bisa dijadikan catatan kaki, dalam setiap rumusan kebijakan namun harus membuka ruang sebesar-besarnya bagi setiap partisipasi rakyat termasuk sikap-sikap kritis yang disampaikan sikap kritis karena kecintaan bukan karena kebencian tidak bisa disumbat, kami catat dan kami sampaikan secara terbuka.
Demikian dikatakan Manuputty dalam dialog pagi di kanal resmi Metro TV, Senin, (01/09/25).
“Kita terpanggil untuk menumbuhkan kecintaan kita dengan sikap kritis dan sikap kritis itu dijamin oleh undang-undang tinggal dinyatakan dalam kanal-kanal resmi yang dibuka oleh pemerintah sehingga kita tidak terpancing untuk sikap kritis dinyatakan dengan kekerasan dengan kerusakan dengan kerusuhan,” katanya.
Diungkapkan, bagaimanapun kita terpanggil untuk menciptakan damai dalam Kristus yang penuh damai dan bukan dengan jalan kekerasan oleh karena itu kami berulang kali menyampaikan baik kepada masyarakat maupun umat untuk tetap menciptakan damai kebersamaan dalam setiap cara kita menyampaikan sikap kritis.
Menurut Manuputy yang bernama lengkap Jacklevyn Frits ini, terhadap penyelenggara negara uang mungkin di rasa tidak berpihak kepada masyarakat, sedapat itu, kanal dipakai, solidaritas sosial dengan yang lain dibangun sehingga harapan masyarakat menjadi besar di ruang publik, dan didengar oleh para penyelenggara negara.
