AMERIKA SERIKAT, arikamedia.id – Permintaan Trump untuk memperpanjang masa jabatannya di kepolisian Washington D.C. yang telah berlangsung selama 30 hari menambah kerumitan pada rencana Partai Republik di DPR, karena wewenangnya akan berakhir pada 9 September, melansir Politico.
Sekalipun DPR segera meloloskan perpanjangan tersebut, nasibnya di Senat masih belum pasti. Trump mengatakan dalam rapat Kabinet maraton hari Selasa bahwa ia berencana untuk berbicara dengan Thune mengenai masalah ini.
Namun, karena aturan filibuster DPR, Partai Republik tidak dapat bertindak sendiri untuk menyetujui langkah tersebut, dan Senat dari Partai Demokrat telah mengisyaratkan bahwa mereka akan memblokir setiap upaya untuk melakukannya.
Meski begitu, Partai Republik ingin memaksa Partai Demokrat untuk melakukan pemungutan suara yang sulit terkait kejahatan, yang mereka lihat sebagai landasan politik yang menguntungkan — terutama dengan para pemimpin Partai Republik di DPR yang terus-menerus menghadapi masalah terkait kasus Jeffrey Epstein dan cara pemerintah menanganinya.
Partai Republik juga masih menunggu detail tentang apa yang disebut Trump sebagai RUU senilai $2 miliar untuk “mempercantik” Washington. Senator Republik Lindsey Graham dari Carolina Selatan dan Katie Britt dari Alabama memimpin pembahasan RUU pendanaan DC, dan Trump berbicara dengan Graham, yang saat ini sedang bepergian ke luar negeri, tentang rencana presiden untuk ibu kota awal bulan ini.