MALUKU, arikamedia.id – Masyarakat Maluku mengenal sosok legenda urban yang disebut tete momo. Sosok gaib ini konon berwujud kakek-kakek dengan postur dan tampilan menyeramkan.
Mengutip dari Perpustakaan Digital Budaya Indonesia, istilah tete momo berasal dari kata tete yang berarti kakek dan momo yang kerap digunakan untuk menggambarkan hal atau tindakan jahat. Konon, tete momo memiliki tampang menakutkan dan kerap mengincar anak-anak.
Tete momo akan menculik anak-anak yang berlaku jahat dan nakal. Anak-anak yang tidak menuruti perintah orang tuanya menjadi incaran utama hantu ini.
Kisah tete momo pun semakin menyebar ke penjuru Maluku karena kerap digunakan oleh para orang tua untuk menakut-nakuti anaknya. Saat sudah larut malam, mereka akan menggunakan sosok tete momo sebagai alat agar anak mereka segera tidur.
Sosok tete momo kemudian dikenal sebagai suatu perwujudan dari sosok-sosok jahat, seperi jin, iblis, setan, dan roh jahat yang senang mengganggu. Bagi masyarakat Maluku, legenda tete momo telah hidup berdampingan dengan kehidupan masyarakat setempat selama bertahun-tahun.
Dengan berbagai latar belakang negatif yang ada di pundak tete momo, sosok ini pun dipercaya memiliki sikap yang berlawanan dengan tete manis. Perkembangan Maluku yang mendapat pengaruh Kristen membuat tete manis menjadi suatu manifestasi dari Yesus Kristus.