AMBON, arikamedia.id – Forum Masyarakat Siaga Bencana (FKMSB) merupakan ujung tombak penanggulangan bencana di tingkat paling dasar.
“Tantangan penanggulangan bencana tidak hanya bersifat lokal, tetapi juga terhubung dengan isu global seperti perubahan iklim, degradasi lingkungan, deforestasi, krisis air bersih, serta pencemaran mikroplastik,” kata
Kepala Dinas (Kadis) Komunikasi Informatika dan Persandian (Kominfo) Kota Ambon Ronald Lekransy saat membuka dengan resmi Rapat Kerja I FKMSB.
Dengan tema “Terwujudnya kehidupann masyarakat Kota Ambon yang siaga terhadap perubahan iklim dan potensi bencana alam,” Lekransy mengatakan, empat prinsip utama dalam penanggulangan bencana adalah, terencana, terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh menjadi pedoman penting.
Ditambahkan tak hanya itu, koordinasi dan kolaborasi lintas sektor sangat dibutuhkan agar tidak terjadi tumpang tindih atau konflik dalam penanganan bencana.
“Semua ini menjadi tantangan nyata yang harus dijawab melalui kerja kolaboratif, terencana, dan menyeluruh,” ujarnya di balai pertemuan Galala, Kamis,(12/06/25).
Menurutnya raker bukan sekedar formalitas organisasi, melainkan ruang strategis untuk menyatukan ide, menyusun rencana aksi, dan memperkuat visi kolektif dalam menghadapi risiko bencana.